Budaya Sensor Mandiri, tugas siapa ?
Saya ibu bekerja dengan tiga anak yang masih dibawah umur. bukan tugas mudah buat para orang tua di era digital yang memungkinkan arus informasi datang dari mana saja.
Saya berikan TV dikamar anak yang didukung dengan fasilitas tv berbayar yang tayangannya terbatas pada channel anakyang bisa di akses setiap hari setelah tugas sekolah selesai, Dirumah ada Wifi unlimited dan Saya memberikan gadget sebagai hadiah atas prestasi dan sikap baik yang mereka berikan. Saya bukan Ibu yang memanjakan anak, Gadget hanya bisa diakses pada hari Sabtu Minggu (libur sekolah), Kami punya laptop diruang keluarga yang bisa dipakai bersama. Biasanya, anak-anak menggunakannya untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Sebulan sekali Saya mengajak anak-anak ke Bioskop jika ada film anak yang menurut Saya bagus. tentu, saya harus membaca sinopsis cerita, melihat trailer atau bahkan menonton Filmnya di bioskop lebih dulu, jika Saya ragu. Indonesia memang memiliki Lembaga Sensor Film, tapi kita orang tua tidak bisa sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab itu kepada Lembaga Negara. maka Budaya Sensor Mandiri harus digalakan dan menjadi pekerjaan rumah bersama.
Saya berusaha sebisa mungkin anak-anak terpapar hal-hal baik sesuai bakat, minat dan usianya. karena Anak ibarat kertas putih. Orangtua yang menentukan akan menjadi apa Anaknya kelak.
Saya tahu, Saya tidak bisa membatasi arus informasi yang sampai ke anak-anak. dan Saya juga paham, bahwa anak adalah peniru ulung yang memiliki daya tangkap anak jauh lebih peka dari pada usia dewasa. Maka, Saya berikan pendidikan Agama sebagai fondasi awal kehidupan mereka dan Saya ajarkan pendidikan Sex sedini mungkin. Anak-anak harus mengerti cara menyayangi dirinya sendiri dan tahu apa yang terbaik untuk dirinya. karena apa yang diinginkan tidak selalu baik.
Walaupun Saya sibuk bekerja, sebisa mungkin Saya memberi kasih sayang dan perhatian lebih untuk anak-anak. Jangan sampai anak-anak lebih merasa nyaman di luar rumah bersama orang lain (teman-temannya) Saya menempatkan diri sebagai teman agar mereka bisa bebas bercerita dan bertanya tentang apapun yang mereka dapatkan.
Tanamkan Budaya Sensor Mandiri pada Anak, orang tua dan kita semua !!!
Saya berikan TV dikamar anak yang didukung dengan fasilitas tv berbayar yang tayangannya terbatas pada channel anakyang bisa di akses setiap hari setelah tugas sekolah selesai, Dirumah ada Wifi unlimited dan Saya memberikan gadget sebagai hadiah atas prestasi dan sikap baik yang mereka berikan. Saya bukan Ibu yang memanjakan anak, Gadget hanya bisa diakses pada hari Sabtu Minggu (libur sekolah), Kami punya laptop diruang keluarga yang bisa dipakai bersama. Biasanya, anak-anak menggunakannya untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Sebulan sekali Saya mengajak anak-anak ke Bioskop jika ada film anak yang menurut Saya bagus. tentu, saya harus membaca sinopsis cerita, melihat trailer atau bahkan menonton Filmnya di bioskop lebih dulu, jika Saya ragu. Indonesia memang memiliki Lembaga Sensor Film, tapi kita orang tua tidak bisa sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab itu kepada Lembaga Negara. maka Budaya Sensor Mandiri harus digalakan dan menjadi pekerjaan rumah bersama.
Saya berusaha sebisa mungkin anak-anak terpapar hal-hal baik sesuai bakat, minat dan usianya. karena Anak ibarat kertas putih. Orangtua yang menentukan akan menjadi apa Anaknya kelak.
Saya tahu, Saya tidak bisa membatasi arus informasi yang sampai ke anak-anak. dan Saya juga paham, bahwa anak adalah peniru ulung yang memiliki daya tangkap anak jauh lebih peka dari pada usia dewasa. Maka, Saya berikan pendidikan Agama sebagai fondasi awal kehidupan mereka dan Saya ajarkan pendidikan Sex sedini mungkin. Anak-anak harus mengerti cara menyayangi dirinya sendiri dan tahu apa yang terbaik untuk dirinya. karena apa yang diinginkan tidak selalu baik.
Walaupun Saya sibuk bekerja, sebisa mungkin Saya memberi kasih sayang dan perhatian lebih untuk anak-anak. Jangan sampai anak-anak lebih merasa nyaman di luar rumah bersama orang lain (teman-temannya) Saya menempatkan diri sebagai teman agar mereka bisa bebas bercerita dan bertanya tentang apapun yang mereka dapatkan.
Tanamkan Budaya Sensor Mandiri pada Anak, orang tua dan kita semua !!!
Bagus tulisan ya..point ya adalah, memberikan pembekalan yg cukup & mudah dimengerti kpd anak-anak kita..agar bisa memilih yg baik
BalasHapusTerimakasih mas :)
BalasHapus